Utamanya orang yang berilmu
أَخُو الْعِلْمِ حَيُّ خَالِدٌ بَعْدَ مَوْتِهِ * وَأَوْصَالُهُ تَحْتَ التُّرَابِ رَمِيْمُ
وَذُو الْجَهْلِ مَيْتٌ وَهُوَ يَمْشِى عَلَى الثَّرَى # يُظَنُّ مِنَ اْلاَحْيَاءِ وَهُوَ عَدِيْمُ
WONG DUWE ILMU URIP LANGGENG SAKWUSE MATI. DENE ADON-ADONE BOSOK NING NGISORE BUMI.
WONG BODO MATINE HAALE MELAKU NING DUWURE BUMI. DEN NYONO WONG KANG URIP NANGING PODO WONG MATI.
Orang yang berilmu akan tetap hidup setelah matinya walaupun
tulang-tulangnya telah hancur di bawah bumi,sementara orang yang bodoh
telah mati walaupun masih berjalan di atas bumi, disangkanya dia hidup
padahal dia telah tiada
Keterangan
Bila gajah mati meninggalkan gading maka
manusia mati meninggalkan sejarah, tapi manusia bukanlah gajah yang
tidak berakal seperti juga gajah bukanlah manusia yang tak bergading,
yang berharga dari gajah adalah kekuatan fisik sementara yang berharga
dari manusia adalah kekuatan pekerti dan ilmunya, dan antara gading dan
ilmu tidaklah patut untuk di perbandingkan karena terlalu jauhnya
kemuliaan ilmu, ilmu akan tetap melekat pada pemiliknya manakala ia
sudah tinggal tulang belulang didalam kuburnya, sementara gading akan
segera terlepas manakala gajah mati dalam waktu yang tidak terlampau
lama, sejarah sudah membuktikan betapa para ilmuwan tetap hidup
sepanjang masa meskipun mereka telah tiada berabad-abad lamanya, yah
meskipun arti hidupnya sangat berbeda dengan arti kehidupan nyata
mereka,kehidupan mereka sekarang ini adalah kehidupan ilmunya yang masih
tetap menerangi kehidupan manusia, begitupula keberadan keilmuan mereka
yang masih tetap diperhatikan dan jadi pertimbangan bagi manusia yang
hidup sesudah mereka, kita masih sangat sering mendengarkan orang-orang
menyebutkan nama Imam syafi’i,Imam ghozali,syeh abdul Qodir al jaelani,
dan para ilmuwan lainnya, padahal terkadang kita berkumpul dengan banyak
orang namun nama kita tidak di sebutkan sekalipun,kenapa ?.. karena
kita tidak berilmu atau berilmu tapi ilmu kita tidak mampu menerangi
kehidupan mereka, maka dari itu sangat tepat sekali perumpamaan bahwa
orang yang bodoh walaupun masih bernafas sudah tergolong orang mati
karena kehidupannya sudah tidak diperhitungkan lagi layaknya mereka yang
sudah mati. Namun demikian mencari ilmu tidak boleh dengan tujuan agar
nama kita abadi,ilmu adalah bukan tujuan pokok dalam belajar,ilmu
hanyalah alat agar kita bisa mengenal diri sendiri,bahwa diri kita
adalah hamba yang lemah yang tiada mempunyai kemampuan apapun tanpa
rahmat dari Allah subhanahu watala, yang dengan pengertian inilah kita
bisa menyembah tuhan tanpa pijakan apapun selain bahwa kita adalah
hambanya, hamba yang harus taat melaksanakan perintahnya dan menjauhkan
larangannya tanpa tujuan apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada, komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring otomatis oleh spam filter